INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - L (27), pekerja migran asal Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, pulang ke Tanah Air dalam kondisi depresi setelah sembilan tahun bekerja di Singapura. Selama bertahun-tahun, ia mengaku hanya diminta menandatangani bukti gaji tanpa pernah menerima upah.
Saat ditemui di rumahnya, pada Rabu, 20 Agustus 2025, L bercerita dengan suara lirih. Ia masih tidak percaya dengan nasib yang dialaminya selama hampir satu dekade bekerja sebagai pekerja rumah tangga di negeri jiran.
“Aku sendiri juga kagak tahu. Cuma tahu bangun sudah di rumah sakit, kagak tahu gimana bisa masuk ke situ,” ucapnya.
L menjelaskan, kesehariannya hanya menjaga dan membersihkan rumah majikan. Namun, setiap bulan ia hanya diminta tanda tangan kwitansi gaji tanpa pernah menerima uang tunai.
“Cuma tanda tangan. Enggak ada uangnya. Ya, katanya gaji sudah masuk, tapi aku enggak pernah terima. Untuk makan pun aku harus pakai uang sendiri, enggak dikasih majikan,” ujarnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
