Meski bekerja di balik layar, Casiman merasa bangga karena kelir yang ia lukis menjadi bagian penting dari cerita yang ditampilkan. Namun, di balik kebanggaan itu, ia juga merasakan kesedihan karena seni sandiwara semakin sepi peminat.
“Kalau tidak ada yang melestarikan, budaya ini bisa hilang,” ucapnya.
Kini, Casiman tengah merencanakan karya baru yang tidak hanya untuk panggung sandiwara, tetapi juga untuk dipamerkan di galeri seni.
“Saya sedang merencanakan karya untuk galeri, ukurannya bervariasi, tidak seperti layar sandiwara yang besar,” pungkasnya.
Bagi Casiman, setiap goresan pada kelir bukan sekadar lukisan, melainkan bagian dari cerita yang menjaga seni sandiwara tetap hidup. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
