Namun, ia juga membenarkan bahwa salah satu triseda dipakai oleh seorang pamong desa untuk berjualan pecel lele. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kendaraan tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan pribadi.
“Memang ada yang dipakai untuk usaha, tapi tidak jarang juga dipakai untuk keperluan masyarakat,” tambahnya.
Nuryasa beralasan, penggunaan triseda untuk kebutuhan desa terjadi karena Pemerintah Desa Kertawinangun belum memiliki mobil siaga atau ambulans desa.
“Kalau ada warga yang butuh diantar ke rumah sakit atau ada kegiatan sosial, kita pakai itu,” ujarnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
