Pelatihan ini diikuti oleh puluhan relawan yang selama ini aktif dalam operasional Dapur MBG Jumbleng. Materi disampaikan oleh Ida Nuraida, penyuluh sekaligus Sekretaris Umum APJI Kabupaten Indramayu, dengan metode interaktif yang mudah dipahami peserta.
Asev menekankan bahwa kesalahan dalam proses produksi makanan, sekecil apa pun, dapat berdampak besar bagi masyarakat, terutama saat dapur umum melayani kebutuhan darurat seperti bencana alam atau kegiatan sosial berskala besar.
“Dapur umum memiliki peran vital, terutama saat terjadi bencana atau kegiatan kemanusiaan lainnya. Karena itu, para relawan harus dibekali pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Dengan adanya pembekalan ini, APJI berharap relawan MBG Jumbleng tidak hanya mampu menghasilkan makanan yang layak konsumsi, tetapi juga dapat menjadi contoh dalam penerapan prosedur keamanan pangan yang sesuai standar nasional.
Sebagai bentuk komitmen, APJI Kabupaten Indramayu juga mengajak setiap dapur MBG yang akan memulai operasionalnya untuk mengadakan pelatihan serupa secara gratis, agar pelayanan dapur umum di seluruh wilayah semakin berkualitas dan profesional. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
