INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Polemik mengenai transparansi dana kepemudaan di Desa Cibereng, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, akhirnya menemui titik terang.
Hanya berselang beberapa jam setelah puluhan pemuda mendatangi Balai Desa pada Senin, 29 Desember 2025 pagi, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Cibereng langsung merespons dengan menggelar pertemuan terbuka pada sore harinya.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan tersebut, Kuwu (Kepala Desa) Cibereng, Rasmono, secara resmi menyerahkan dana Karang Taruna sebesar Rp13.600.000 kepada para pengurus. Anggaran tersebut merupakan total akumulasi dana yang belum terserap sejak tahun 2021 hingga proyeksi tahun 2024.
Miskomunikasi Jadi Penyebab Utama
Kuwu Cibereng, Rasmono, memberikan klarifikasi bahwa persoalan yang sempat mencuat di pagi hari murni disebabkan oleh miskomunikasi antara pihak desa dan pengurus Karang Taruna.
Terkait isu "dana pribadi", Rasmono menjelaskan bahwa niatnya selama ini adalah memastikan kegiatan pemuda tetap berjalan meskipun dana resmi desa belum cair.
"Sebenarnya ini hanya masalah miskomunikasi saja. Tadi sore kami sudah duduk bersama teman-teman Karang Taruna. Dana sebesar Rp13,6 juta sudah kami serahkan semuanya secara transparan," ujar Rasmono saat dikonfirmasi, Senin sore.
Ia berharap, setelah pembayaran ini, sinergi antara Pemdes dan pemuda semakin kuat.
"Kami ingin pemuda terus aktif. Ke depan, komunikasi akan kita perbaiki lagi agar tidak ada saling curiga. Kami sangat mendukung program-program kepemudaan di Cibereng," tambahnya.
Karang Taruna Apresiasi Respon Cepat Kuwu
Perwakilan pengurus Karang Taruna Desa Cibereng, Om Tanos, membenarkan bahwa pertemuan sore tadi telah menyelesaikan sengketa informasi yang terjadi. Ia mengapresiasi langkah berani Kuwu yang langsung melunasi anggaran tersebut di hari yang sama.
"Alhamdulillah, sore ini kami sudah bertemu dengan Pak Kuwu Rasmono. Dana total Rp13,6 juta untuk periode 2021 sampai 2024 sudah dibayarkan lunas," jelas Om Tanos.
Om Tanos menekankan bahwa aksi mereka di pagi hari hanyalah bentuk kerinduan akan transparansi informasi publik.
"Inti masalahnya memang miskomunikasi. Kami berterima kasih karena Pak Kuwu merespons cepat aspirasi kami. Dengan dana ini, kami siap menjalankan program desa dan berharap kedepannya setiap ada dana turun, informasi dari perangkat desa bisa lebih terbuka," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
