CIREBON, iNewsIndramyu.id-Bupati Cirebon, H. Imron, mengajak semua pihak untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan sampah di wilayahnya, terutama sampah jenis plastik. Menurut Imron, polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak luas di seluruh dunia.
Bahkan, kata dia, PBB memproyeksikan pada tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.
"Saya menyerukan kepada semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi dan menanggulangi dampak buruk dari polusi plastik yang berperan pada terjadinya tiga jenis krisis di bumi yaitu perubahan iklim, kehilangan biodiversitas dan polusi," ujar Imron saat acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Cirebon 2023 di Taman Parkit Sumber, Senin (3/7/2023).
Dalam momen acara yang bertemakan "Solusi untuk Polusi Plastik" serta bertagar kampanye #beatplasticpollution, Imron juga mengajak seluruh elemen mengambil peran, memberikan contoh yang baik kepada masyarakat luas dan berkolaborasi dalam melestarikan alam sekitar.
"Mari kita mulai dari diri sendiri, lakukanlah pemilahan sampah dari rumah dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai," sambung Imron.
Imron menyampaikan, penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan di Kabupaten Cirebon.
"Mari kita jadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Cirebon ini sebagai momentum strategis dalam upaya menguatkan komitmen semua pihak untuk berperan serta dalam memperbaiki lingkungan kita," ucapnya..
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyebutkan, berdasarkan studi dari Bapenas tahun 2022, komposisi sampah di Kabupaten Cirebon 65 persen sampah non organik didalamnya ada sampah plastik.
"Jadi, sampah plastik sangat besar prosentasenya, yang tentunya berpotensi dalam hal pencemaran yang luar biasa," katanya.
Menurutnya, penyumbang sampah plastik terbesar dari industri usaha. Pasalnya, selama ini mereka masih menggunakan sampah plastik untuk kemasan.
"Kami sedang menyusun Perda atau Perbup untuk menghimbau toko ritel agar tidak lagi menyediakan kantong kresek, itu salah satu solusi diantaranya," katanya.
"Solusinya, masyarakat juga harus dikuatkan pola pikirnya supaya bagaimana ketika belanja tidak lagi menggunakan kantong kresek, tapi bawa dari rumah paperbag sendiri untuk mengatasi potensi sampah plastik," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto