Di tempat yang sama, Kepala Kantor Unpad Garut Ahmad Yamin, menyatakan kesiapannya dalam menyiapkan segala sesuatu bagi para calon pekerja muda, yang akan mendapat pelatihan dan pendidikan sebelum diberangkatkan ke Jepang. Ahmad mengatakan calon pekerja muda yang akan diberangkatkan ke Jepang melalui program caregiver tersebut merupakan para siswa SMK jurusan Keperawatan.
"Para siswa SMK ini rencananya juga akan kami tawari pendidikan tinggi dengan sistem pembelajaran berbasis modul yang dilakukan melalui online. Sehingga jika mereka pulang ke Indonesia, pulang ke Garut misalnya, akan mendapatkan ijazah Keperawatan dari Unpad. Ijazah ini tentunya akan bermanfaat untuk bekerja di kemudian hari, sehingga selain mendapat pengalaman pada pekerja juga bisa memperoleh ijazah," ucap Ahmad.
Menurut Ahmad, ijazah bagi para pekerja muda ini merupakan terobosan baru dalam pengembangan sumber daya manusia dalam negeri. "Semoga ini bisa memberikan rangsangan bagi masyarakat untuk dapat ikut serta. Selain mendapat pengalaman kerja, juga memiliki ijazah untuk pengembangan karir," katanya.
Senada dengan Satoshi, Ahmad mengaku prihatin dengan menumpuknya pekerja muda di Indonesia yang menjadi pengangguran. Kondisi tersebut diakuinya sebagai dampak dari terbatasnya ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
"Pendidikan formal S1 itu sudah begitu banyak. Akibatnya banyak kelulusan yang tidak terserap karena sifat pekerjaan outsourching. Kami berharap program ini bisa memberikan peluang baru dan mendapatkan respons positif dari masyarakat," kata Ahmad. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto