KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Anggota DPR RI, H Yanuar Prihatin mengajak masyarakat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, untuk lebih tenang dan rileks menghadapi Pemilu 2024. Sehingga pemilu dapat berjalan damai dan tidak menjadi ruang perpecahan sesama anak bangsa.
Salah satu cara yang dilakukan yakni melalui Dzikir dan Doa Bersama di Desa Ancaran, Kuningan pada Sabtu (11/11/2023) malam. Cara ini menjadi ruang untuk mengajak masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus mendamaikan hati meski berbeda pilihan politik.
“Acara dzikir dan doa bersama ini rutin ya bersama masyarakat. Intinya, kita ingin mengajak masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, H Yanuar Prihatin kepada awak media.
Apalagi menghadapi Pemilu 2024, lanjutnya, maka seluruh elemen bangsa harus menghidupkan kesejukan dan kedamaian. Sehingga proses pemilu berjalan aman dan kondusif tanpa perpecahan.
“Kita tahu bahwa sekarang ini menjelang pemilu, maka semuanya harus damai hatinya, harus tenang hatinya. Lalu caranya seperti apa, ya insya Allah dengan acara semacam ini melalui doa dan dzikir, suasana bathin menjadi lebih rileks dan tenang,” ujar Yanuar yang menduduki posisi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Menurutnya, mengadakan acara bernuansa religius lebih diminati masyarakat dari berbagai kalangan, ketimbang dengan acara-acara yang kental dengan kepentingan politik. Sehingga saat dzikir dan doa bersama, tidak ada pemasangan bendera partai maupun obrolan politik apa pun.
“Sehingga siapa saja bisa ikut, mau benderanya merah, biru, hijau atau apa pun. Ini sudah berjalan lama, seratusan lebih desa yang sudah saya kunjungi dengan kegiatan semacam ini,” katanya.
Selain berkeliling desa untuk mengadakan dzikir dan doa bersama, Ia cukup rutin pula mengadakan kegiatan serupa di Graha Ahmad Bagja Kuningan. Setiap dzikir dan doa bersama yang dilakukan, selalu bekerja sama dengan majelis maupun pesantren setempat.
“Kita gandeng majelis taklim, majelis dzikir maupun pimpinan pondok pesantren setempat. Bahkan kita ajak pula DKM Masjid hingga perangkat desa, jadi banyak elemen kita kolaborasikan demi syiar Islam melalui dzikir,” bebernya.
Oleh sebab itu, Ia sangat berharap, agar masyarakat dapat tetap bersatu dan tidak terpecah belah menghadapi pemilu sekarang. Sehingga kegiatan-kegiatan dzikir dan doa bersama menjadi ruang pemersatu bangsa.
“Semoga kita bisa menghadapi pemilu dengan rilek, damai, tenang dan tidak mudah terpecah belah. Istilahnya jangan jadikan pemilu sebagai ajang permusuhan, apalagi memecah belah keluarga dan sesama tetangga. Beda pendapat boleh, beda pilihan boleh, yang tidak boleh gara-gara beda pilihan putus silaturahmi, dan ini yang terus menerus kita ajak warga agar menghadapi pemilu dengan tenang dan damai,” pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto