"Dapat diterangkan bahwa pada pukul 10.00 WIB sekolah membagikan snack time kepada siswa. Pukul 12.00 WIB, makan siang disajikan, kemudian sekitar pukul 11.30 WIB, beberapa siswa mulai mengalami pusing dan muntah-muntah. Kasus dengan gejala serupa terus bertambah seiring berjalannya waktu," ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini tim dari Dinkes Garut masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus keracunan makanan tersebut. Pihak sekolah, kata dia, sudah dimintai keterangan dalam proses wawancara petugas untuk menggali informasi yang diperlukan.
"Kami sudah mengamankan sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Selain itu, tim juga sudah melakukan investigasi ke sejumlah fasilitas kesehatan guna memeriksa para korban seperti di puskesmas, RS, dan klinik untuk pengobatan dan penanganan medis," ujarnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto