get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemdes Dermayu Respon Positif Pemberlakuan Jam Malam bagi Pelajar

KPAI Soroti Guru BK Tak Mampu Tangani Siswa Bermasalah di Jabar

Selasa, 20 Mei 2025 | 21:41 WIB
header img
Pegiat pendidikan sekaligus aktivis bidang kesehatan mental anak dan remaja berbasis hipnosis, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Dari 12 temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pelatihan pembinaan karakter anak di barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ditemukan permasalahan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan mental anak. 

Selain karena pengasuhan keluarga yang lemah, dan terbatasnya sumber daya manusia, salah satu penyebabnya menurut KPAI adalah kekurangan guru BK yang menyebabkan layanan konseling tidak berjalan optimal.

Menanggapi informasi tersebut, pegiat pendidikan sekaligus aktivis bidang kesehatan mental anak dan remaja berbasis hipnosis, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyampaikan pendapatnya.

Bertempat di Hotel Asyana Jakarta, pada Senin (19/5/2025), Dewa baru usai dinyatakan sebagai Asesor BNSP yang kompeten untuk kembali melaksanakan asesmen bidang hipnosis-hipnoterapi untuk 3 tahun ke depan (2025-2028). Ia mengatakan keterampilan hipnosis sangat penting bagi guru BK. Kurikulum pelatihan hipnoterapi pun kini mengacu pada standar yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut