KPAI Soroti Guru BK Tak Mampu Tangani Siswa Bermasalah di Jabar

JAKARTA, iNews.id - Dari 12 temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pelatihan pembinaan karakter anak di barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ditemukan permasalahan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan mental anak.
Selain karena pengasuhan keluarga yang lemah, dan terbatasnya sumber daya manusia, salah satu penyebabnya menurut KPAI adalah kekurangan guru BK yang menyebabkan layanan konseling tidak berjalan optimal.
Menanggapi informasi tersebut, pegiat pendidikan sekaligus aktivis bidang kesehatan mental anak dan remaja berbasis hipnosis, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, menyampaikan pendapatnya.
Bertempat di Hotel Asyana Jakarta, pada Senin (19/5/2025), Dewa baru usai dinyatakan sebagai Asesor BNSP yang kompeten untuk kembali melaksanakan asesmen bidang hipnosis-hipnoterapi untuk 3 tahun ke depan (2025-2028). Ia mengatakan keterampilan hipnosis sangat penting bagi guru BK. Kurikulum pelatihan hipnoterapi pun kini mengacu pada standar yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Editor : Tomi Indra Priyanto