Pemekaran Cirebon Timur Dinilai Urgen, Ratnawati: Akses dan Infrastruktur Tertinggal
Skor Administrasi Masih Rendah, Tapi Potensi Tertinggi
Berdasarkan penilaian awal, skor CDPOB Cirebon Timur baru 351 dari idealnya 450. Namun, forum menilai ada sejumlah poin yang bisa menambah nilai hingga melampaui ambang batas.
“Tadi sudah dikoreksi oleh forum bahwa ada beberapa poin yang sudah bisa masuk nilainya ke sana. Mungkin kalau dirata-ratakan sudah lebih dari 450,” jelasnya.
Dengan skor tersebut, Cirebon Timur disebut menjadi kandidat terkuat dari sepuluh daerah otonomi baru di Jawa Barat yang diajukan ke Kementerian Dalam Negeri.
Tunggu Restu Pemerintah Pusat
Meski sudah memenuhi syarat administratif, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah pusat. Ratnawati berharap Presiden Prabowo Subianto segera membuka moratorium pemekaran daerah, khususnya di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan Pak Prabowo melihat kebutuhan masyarakat ini mendesak, bisa dikebut, terutama untuk Jawa Barat dulu. Karena jumlah penduduknya sudah sangat padat. Contohnya Kabupaten Bogor, penduduknya sudah ada 5 juta, Kabupaten Cirebon masih 1,7 juta,” ucapnya.
Ia menegaskan, meski jumlah penduduk Cirebon tidak sebesar Bogor, tingkat urgensinya justru lebih tinggi.
“Jadi kita melihat poin-poin mana yang bisa didorong untuk menjadi masukan provinsi maupun pusat menunjuk Cirebon dulu,” pungkasnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto