Petambak Garam di Indramayu Kesulitan Air Asin, Dinas Akui Infrastruktur Masih Jadi Masalah Serius
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Petambak garam di sejumlah wilayah pesisir Indramayu masih menghadapi persoalan klasik, sulit mendapatkan air asin sebagai bahan baku utama produksi. Kondisi ini diperparah oleh saluran air yang tertutup dan jalan produksi yang rusak, sehingga menghambat kegiatan petambak di lapangan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, mengakui bahwa permasalahan infrastruktur memang menjadi salah satu penghambat utama produktivitas tambak garam di daerahnya.
“Di tambak-tambak garam, hampir seluruh salurannya masih bergantung pada saluran pembuang pertanian. Kalau saluran primernya tertutup, air asin tidak bisa masuk ke tambak. Ini yang jadi kendala utama,” ujar Edi, Rabu, 22 Oktober 2025.
Edi menjelaskan, kewenangan pemerintah kabupaten terbatas hanya pada perbaikan saluran tersier. Sementara, saluran primer dan sekunder yang menjadi jalur utama masuknya air laut ke area tambak merupakan kewenangan pemerintah provinsi dan pusat.
"Kami hanya bisa menangani saluran tersier. Tapi kalau saluran primernya bermasalah, otomatis air asin tidak sampai ke tambak. Makanya kami berharap sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten tetap kuat agar kebutuhan air bisa terpenuhi,” jelasnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto