Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan Berbasis Energi Nuklir

Andika Hendra Mustaqim
Perangkat fusi superkonduktor Korea Selatan dan yang disebut matahari buatan, KSTAR, telah menerima peningkatan yang memungkinkannya bekerja untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pengalih adalah komponen penting yang mengatur pembuangan gas buang dan kotoran dari reaktor dan juga menahan beban panas permukaan tertinggi. 

KSTAR sebelumnya memiliki pengalih karbon yang kurang tahan panas dibandingkan pengalih tungsten yang sekarang digunakan. Pengembangan divertor tungsten dimulai pada tahun 2018. 

Prototipe pertama selesai pada tahun 2021, dan pemasangan dimulai pada bulan September 2022.

Tungsten memiliki titik leleh yang tinggi dan karakteristik sputtering yang rendah, yang berarti ketahanan panasnya meningkat dua kali lipat.

KFE mengatakan, dengan divertor baru, diharapkan dapat mencapai operasi plasma kinerja tinggi selama 300 detik pada akhir tahun 2026. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network