Indramayu, iNewsIndramayu.id – Setelah sukses digelar di Kedai Kopilink Eretan Wetan, acara seni rupa Reang Riung mendapatkan respons positif dari dua seniman lokal, Ki Dalang Karno dan Maman Sudarman. Acara ini direncanakan akan berlanjut ke Kedai Oemah Lawas yang berada di desa Margamulya, kecamatan Bongas, sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan dan mengembangkan seni serta kearifan lokal.
Ki Dalang Karno, seniman dalang ternama dari Cikedung, Indramayu, menyoroti pentingnya meneruskan pengetahuan dan tradisi budaya kepada generasi berikutnya.
"Seni harus dapat memberikan dampak yang berarti dan diterima oleh masyarakat luas. Kita perlu memastikan bahwa warisan budaya ini tidak berhenti pada kita, tetapi dilanjutkan oleh generasi selanjutnya," ungkapnya.
Ia juga menambahkan,
"Memiliki pengetahuan dan pengalaman saja tidak cukup. Kita harus menyiapkan generasi penerus yang mampu melanjutkan warisan budaya ini. Saya berharap acara seperti Reang Riung bisa menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi kaum muda dalam mengenal seni dan budaya kita."
Sejalan dengan itu, Maman Sudarman, seorang seniman dan budayawan, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Reang Riung.
"Acara ini bukan hanya menampilkan karya seni yang menarik, tetapi juga mempererat hubungan antara seniman dan masyarakat. Keberhasilan ini menunjukkan adanya semangat kolektif dalam menjaga dan mengembangkan seni lokal," tuturnya.
Maman juga menyambut baik rencana keberlanjutan acara ini di Kedai Oemah Lawas.
"Langkah untuk melanjutkan acara di Kedai Oemah Lawas adalah keputusan yang baik. Ini akan memperluas jangkauan acara dan melibatkan lebih banyak masyarakat dalam mengapresiasi seni. Saya berharap Reang Riung terus memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya," katanya.
Dengan dukungan dari Ki Dalang Karno dan Maman Sudarman, Reang Riung yang sukses di Kedai Kopilink kini siap melangkah ke tahap berikutnya di Kedai Oemah Lawas. Harapannya, acara ini dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam pelestarian dan pengembangan seni serta budaya lokal.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
