INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id, - Musim tanam rendeng di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat telah berlalu. Kini petani tengah bersiap dengan musim tanam kedua atau musim gadu. Tanaman padi yang hijau terhampar di persawahan Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu misalnya, usianya sudah lebih dari 1 bulan setelah melewati musim panen rendeng atau di musim hujan lalu.
Petani tetap mengatur siklus menanam padi seperti biasanya. Kendatipun, serangan hama hingga hasil produksi yang terkadang kurang hanya sekilas menjadi bahan keluhan sesaat. Wanto, salah seorang petani menyebut ia tetap menanam padi meski hasil produksi yang didapat sangat tipis.Pasalnya saat tanam gadu, keuntungan petani biasanya berkurang.
"Kalau saat musim gadu, untuk satu hektare, diperkirakan memperoleh sekitar 7 ton sampai 8 ton," kata dia.
Hasil tersebut dinilai sangat tipis. Apalagi, mayoritas petani hanya mengandalkan lahan sewa. Dari rata-rata yang didapat, petani hanya mendapat kurang dari Rp1 juta perbulan jika produksi hanya sekitar 7 ton per hektare.
"Kalau dihitung sih tipis banget. Hasil segitu kita potong buat bayar sewa sama modal, sisanya kita bagi selama pengelolaan. Petani kurang lebih hanya dpat satu juta," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menyebut, mayoritas lahan persawahan sudah panen. Meskipun, beberapa spot masih terlambat disebabkan beberapa faktor.
"Sebagian besar yang sudah panen itu sekitar 98 persen. Hanya tinggal, beberapa lokasi saja seperti di Krangkeng, Arahan," ujarnya Kamis (17/7/2025).
Panen padi pada musim rendeng di tahun 2025 ini dinilai cukup bagus. Sugeng menyebut, rata-rata hasil panen padi mencapai 7 ton untuk setiap hektare lahan sawah.
"Secara umum rata-rata ini kurang lebih 7 ton per hektare. Produktivitasnya tertinggi se Jawa Barat," katanya.
Secara umum, produksi padi di Kabupaten Indramayu selama musim rendeng kemarin bisa mencapai hingga 800 ribu ton gabah kering panen (GKP).
"Kita juga paling banyak menghasilkan padi, kalau 135 ribu hektare kali 7 ton itu sudah dapat sekitar kurang lebih hampir 800 ribu ton lebih gabah kering pungut," pungkasnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
