Sugeng menambahkan, perlindungan melalui BTT merupakan strategi percepatan pemulihan petani terdampak bencana.
“Bayangkan jika sawah mereka puso lalu tidak ada ganti rugi. Modal habis, semangat pun ikut hilang. Dengan perlindungan Rp6 juta per hektare ini, setidaknya petani bisa mulai bangkit lagi,” jelasnya.
Dengan cakupan lahan mayoritas berada di kawasan rawan gagal panen, program AUTP tahun ini diperkirakan akan melindungi ribuan rumah tangga petani di Indramayu.
Langkah tersebut juga diharapkan menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan sektor pertanian di daerah lumbung padi nasional ini. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
