Ia menjelaskan bahwa program disusun berdasarkan kebutuhan pembinaan yang mudah dipelajari, mampu menyerap banyak tenaga kerja, berkelanjutan, serta memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Bagi warga binaan, ini bukan hanya soal keterampilan, tetapi peluang pendapatan dan bekal wirausaha setelah bebas. Bagi Lapas, inovasi ini memperkuat sistem pembinaan profesional, meningkatkan PNBP, memperbanyak kegiatan kemandirian, serta melahirkan karya warga binaan yang kemudian dikembangkan melalui Galeri dan Koperasi Sosial Merah Putih Warga Binaan,” jelasnya.
Program ini juga membuka peluang kolaborasi dengan dunia usaha, terutama industri yang membutuhkan produk ramah lingkungan berbasis sumber daya lokal. Produk kreatif berbahan alam dinilai memiliki prospek besar dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ekspor perdana Coir Shade ke Spanyol menjadi bukti bahwa hasil pembinaan Lapas Indramayu mampu bersaing secara global.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
