get app
inews
Aa Read Next : Kampanye Perdana, Caleg DPR RI Rokhmat Ardiyan Sapa Pedagang Pasar Tradisional di Kuningan

Perputaran Uang Sektor E-Commerce di Garut Capai Rp0,92 Triliun

Minggu, 08 Oktober 2023 | 19:58 WIB
header img
Sejumlah pelaku UMKM, unsur masyarakat, dan beberapa instansi Pemkab Garut mengikuti diskusi Baparekraf Digital Entrepreneurship Kabupaten Garut, Minggu (8/10/2023).

GARUT, iNewsIndramayu.id - Perputaran uang sektor e-commerce di Kabupaten Garut diperkirakan mencapai Rp0,92 triliun. Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengatakan, perputaran uang tersebut ditunjang oleh sekitar 317 ribu orang dari 2 juta warga Garut yang menjadi pengguna e-commerce. 

Dia meyakini pertumbuhan ekonomi masyarakat Garut akan berkembang jika uang yang berputar itu dapat diserap daerah. 

"Jangan sampai perputaran uang yang besar ini malah lari ke luar, kalau bisa diminimalkan. Sebab jika dimanfaatkan, artinya uang sebesar itu bisa diserap di Garut, bisa berdampak positif yang cukup besar untuk masyarakat, pembangunan, dan lain sebagainya," kata Ferdiansyah, di sela-sela diskusi Baparekraf Digital Entrepreneurship Kabupaten Garut, Minggu (8/10/2023). 

Ia pun mendesak pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap sektor e-commerce, khususnya para pelaku UMKM yang memanfaatkan platform digital dalam memasarkan setiap produknya. 

"Kami meminta Disparbud Garut, lalu Dinas Indag di Garut, untuk mendata mana saja para pelaku UMKM di Garut apa saja bentuk produknya, yang memang benar-benar menggunakan e-commerce sebagai sarana penjualan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu kebijakan yang nantinya akan meminimalkan uang lari ke luar Garut dari perputaran tadi," ujarnya. 

Ia menambahkan data ini juga akan bermanfaat bagi siapa saja, termasuk para investor yang ingin berinvestasi di Garut. "Jangan sampai pula orang datang ke Garut yang ingin berbisnis bingung mau kerja sama dengan siapa karena kita tidak punya datanya (pelaku UMKM)," katanya. 

Menurut Ferdiansyah, nilai uang sebanyak Rp0,92 triliun merupakan jumlah yang besar, hampir setara seperempat APBD Kabupaten Garut tahun 2023, yakni Rp4,6 triliun. Kabupaten Garut, lanjutnya, memiliki berbagai macam produk unggulan mulai dari kuliner, kerajinan, pakaian, hingga sektor pariwisata terbaik di Jawa Barat. 

"Garut sudah punya daya tarik sendiri, terkenal diantaranya dodol, kita punya set menu local garut, tagline Garut atau jargon untuk pariwisata, lagu theme song pesona Garut. Kenapa ini kita jadikan sebuah destinasi yang dikemas digitalisasi menjadi daya tarik wisatawan, tidak lain karena untuk menarik wisatawan datang ke Garut, untuk mengeluarkan uang di Garut," paparnya. 

Selain soal data pelaku UMKM yang memanfaatkan platform digital, anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat XI, Garut dan Tasikmalaya, ini juga meminta agar perlindungan dan layanan bagi konsumen e-commerce diperhatikan. 

"Saya juga meminta agar apa yang dibeli tidak merugikan. Misal ada beberapa seperti barang tidak sesuai, kurang tepat waktu, retur kadang-kadang tidak diinformasikan. Kita harap konsumen dan warga Garut terlindungi," ucapnya. 

Diskusi yang digelar di Ballroom Hotel Harmoni Garut itu setidaknya dihadiri oleh para pelaku UMKM, akademisi, unsur masyarakat hingga instansi terkait Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. 

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Riwud Mujirahayu, mengatakan sektor ekonomi kreatif (ekraf) terus menggeliat dan secara perlahan telah menjadi core ekonomi di Indonesia. 

"Presiden Joko Widodo bahkan dalam sambutannya dalam World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali, menyatakan Indonesia akan mengambil peran terdepan dalam membangun ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan sektor ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional," kata Riwud. 

Ia menyebut pada 2022 ekonomi kreatif berkontribusi terhadap PDB sebesar Rp1.134,9 triliun, dengan nilai ekspor sebesar USD 27 miliar. 

"Kemudian ekspor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar 9,25 persen terhadap ekspor nasional. Secara keseluruhan nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 13,22 persen," ujarnya. 

Senada dengan Ferdiansyah, Riwud menilai Garut memiliki potensi ekonomi yang sangat lengkap, mulai dari produk fesyen, musik, seni rupa, hingga pertunjukan yang tak kalah dari Bandung sebagai salah satu kota besar Indonesia. 

"Potensi ini bisa disinergikan dengan sektor pariwisata di Garut, sehingga memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang pada akhirnya menjadi pariwisata berkualitas," ucapnya. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut