KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengadakan pelatihan pola asuh dan pembinaan santri menghadapi era digital saat ini. Pelatihan menghadirkan langsung narasumber dari Kantor Kemenag Kuningan, Polres Kuningan, Disdikbud, dan UPTD PPA Kuningan.
Kegiatan yang digagas Divisi HRD dan Personalia Yayasan Husnul Khotimah ini, bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan santri di lingkungan pesantren. Acara sendiri dibuka langsung Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah KH Mu’tamad Lc MPd Al Hafidz.
Mengawali sambutan, KH Mu’tamad menyampaikan keprihatinan terkait perubahan zaman yang mempengaruhi pola asuh dan pengasuhan santri. Ia menekankan perlunya penanganan terhadap pengaruh media sosial dan gadget pada santri.
Menurutnya, acara ini menandai komitmen kuat Pondok Pesantren Husnul Khotimah untuk terus meningkatkan standar pembinaan dan pendidikan santri.
“Semoga melalui pelatihan, pondok pesantren berusaha mencetak generasi yang tidak hanya tangguh menghadapi perubahan zaman. Melainkan pula memiliki moralitas dan integritas yang tinggi dalam menghadapi arus digital yang terus berkembang,” kata Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah, KH Mu’tamad Lc MPd Al Hafidz dalam keterangan rilisnya, Jumat (15/12).
Pada sesi pertama, Kepala Kemenag Kuningan Drs H Ahmad Handiman Romdony MSi memberikan wawasan mendalam tentang tantangan masa kini, terutama menghadapi dampak era digital. Hal yang disoroti soal pentingnya pembinaan santri sebagai langkah preventif, untuk melindungi mereka dari pengaruh negatif media sosial dan teknologi.
Selanjutnya disampaikan Kasie Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Kuningan, Dr H Aminudin. Bagaimana peran krusial pesantren dalam membentuk karakter generasi muda, sebab pendidikan di pesantren menjadi pilar utama membentuk perilaku dan karakter anak-anak muda.
Tak lupa soal keamanan dan perlindungan santri menjadi fokus pemaparan Kapolsek Jalaksana, AKP Dani Supriadi melalui anggotanya Aiptu Jeftha Borang dan Aipda Agus Kurniawan saat memberi arahan. Termasuk Kanit Bimas Polsek Jalaksana, Agus Kurniawan yang membahas potensi masalah bullying di pondok pesantren.
Pihaknya menekankan, kebutuhan akan kerja sama antara lembaga pendidikan dan pihak berwajib, demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi santri.
Narasumber lain, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdikbud Kuningan Dr Udin Khaerudin MPd memaparkan kaitan pendidikan karakter di pesantren. Ia menyajikan konsep internalisasi nilai-nilai agama dan budaya, sebagai landasan utama dalam membentuk karakter santri. Kemudian dampak perubahan budaya dan nilai dalam era digital, serta strategi yang dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan.
Pada sesi terakhir disampaikan dr Yanuar Firdaus selaku Kepala UPTD Perlindungan Anak (PPA). Ia menyampaikan soal wawasan tentang perlindungan anak di era digital.
“Setiap lingkup pendidikan wajib menjadikan dirinya sebagai sekolah ramah anak,” tukasnya. Apalagi Kabupaten Kuningan memiliki visi dan misi terkait dengan pembangunan dan perlindungan anak.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto