CIREBON, iNewsIndramayu.id-Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan mengaku geram atas ambruknya atap kelas dan ruang guru di SMPN 2 Greged. Ia menilai kejadian itu sangat memalukan dunia pendidikan.
Sebab, kondisi atap bangunan tersebut baru saja direhabilitasi sekitar satu tahun, namun sudah ambruk. Atas hal itu Komisi IV pun menduga ada perencanaan yang salah dalam renovasi atap bangunan sekolah tersebut.
"Pasti ada yang salah. Masa usia bangunan baru satu tahun ambruk. Ini memalukan," tandas Aan kepada wartawan, Kamis (18/1).
Menurut Aan, pihaknya pun akan segera memanggil dinas pendidikan untuk memberikan penjelasan di rapat komisi. Selain dinas, pihaknya juga mengundang Inspektorat untuk menanyakan hasil audit atau pun investasi yang yang sudah dilakukan.
"Misalnya, ketika hasil investigasi diketahui karena kelalaian kontraktor, harus tetap bertanggungjawab," ujarnya.
Kata dia, ambruknya atap bangunan sekolah yang menimpa siswa-siswi SMP itu akan banyak membuat asumsi di tengah masyarakat. Terlebih, ketika informasi tersebut viral di media sosial.
Aan pun mencontohkan seperti halnya, gapura Taman Pataraksa yang ambruk pada 2 Januari 2024, kini gapura pendampingannya kembali ambruk.
"Ini yang kemudian membuat publik berfikir, bangunan di depan kantor bupati, kejaksaan, DPRD yang didepan mata saja ambruk. Bagaimana hasil pembangunan lainnya, yang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto