get app
inews
Aa Text
Read Next : Ono Surono Pastikan Korban Longsor di Gunung Kuda Cirebon dapat Bantuan dari Pemprov Jabar

Ancaman Sampah Plastik Tak Surut, Legislator Jabar Dorong Warga Mulai Peduli Lingkungan dari Rumah

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 10:05 WIB
header img
Anggota DPRD Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, M. KKK, saat sosialisasi perda tentang lingkungan hidup. Foto: Tarjoni
iNewsIndramayu.idLegislator Jawa Barat, dr. Hj. Ratnawati, M. KKK., menyoroti ancaman pencemaran lingkungan yang kian mengkhawatirkan, terutama dari limbah plastik. Menurutnya, persoalan ini tidak bisa dibebankan hanya pada masyarakat, melainkan juga harus menjadi tanggung jawab pelaku industri.

‎“Limbah plastik sudah menjadi limbah global ya, untuk Indonesia ini masih sangat tinggi tingkat pencemarannya walaupun sudah dibatasi. Misalnya seperti kalau ke pasar harus bawa kresek sendiri, menurut saya itu tidak cukup sampai di sana,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (8/8).

‎Melalui Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang gencar disosialisasikan olehnya. Ia menegaskan, regulasi tersebut mengatur tidak hanya perilaku warga, tetapi juga kewajiban pengusaha dan pelaku industri. 

‎“Perda ini bukan hanya mengatur ke masyarakat tapi juga mengatur ke pengusaha atau pelaku industrinya. Agar ada rasa tanggung jawab,” katanya.

‎Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat ini juga menilai, kesadaran lingkungan sebaiknya dibangun dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. Ia mencontohkan kasus di wilayah dapilnya seperti Indramayu, Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, tak sedikit warga yang ditemui mengakui pengelolaan sampah di lingkungannya masih perlu perbaikan.

‎ “Kita berharap, Ibu-ibu ini kan yang sudah punya keluarga mereka bisa menularkan itu ke keluarganya. nanti mereka akan peduli dengan lingkungan yang lebih besarnya,” ungkapnya.

‎Ia juga mendorong adopsi teknologi pengolahan limbah seperti di Australia, di mana botol plastik bisa langsung ditukar dengan uang melalui mesin daur ulang. 

‎“Itu ya harapan ke depannya. Tapi kan tidak mudah dan tidak murah. Mungkin ke depannya bisa seperti itu. Saat ini yang bisa dikerjakan kita adalah memilah sampah, jadi sampah makanan bisa diolah menjadi bermanfaat dan sampah plastiknya bisa menghasilkan uang,” katanya.

‎Bagi Ratnawati, langkah-langkah kecil seperti memilah sampah di rumah dapat menjadi awal perubahan. Namun tanpa keterlibatan serius industri, ancaman limbah plastik akan tetap menjadi pekerjaan rumah yang sulit diselesaikan.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut