"Dalam kesehariannya, PPJ melakukan tugasnya dengan berjalan kaki di atas rel dari stasiun atau titik yang sudah ditentukan ke stasiun atau titik lain di wilayah kerjanya. Ia memeriksa secara visual dengan membawa peralatan kerja, bendera merah, kuning, serta lampu handsign sebagai pengaman perjalanan kereta api," jelas Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Kamis (7/11/2024).
Selain dituntut disiplin dan teliti, seorang PPJ juga harus memiliki fisik dan mental yang prima. Rasa kantuk saat dinas malam hari hingga dini hari harus bisa dikuasai. Begitu pula saat dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik seperti suhu udara yang panas pada siang hari yang terik, maupun saat kondisi hujan deras, atau saat memeriksa terowongan yang gelap, maupun saat dihadapkan dalam pemeriksaan jembatan KA yang sangat tinggi. PPJ tetap berkomitmen melakukan tugas sebaik-baiknya demi keselamatan pelanggan KAI.
Kecakapan dalam berpikir juga sangat dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan ini. PPJ harus memahami tata cara dan prosedur pemeriksaan jalur kereta api. Ia juga dituntut untuk mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan yang berpotensi membahayakan perjalanan kereta api, serta menentukan pembatas kecepatan kereta api.
Dengan peranan yang sangat penting tersebut, petugas PPJ harus melewati berbagai tahapan sebelum dinyatakan siap untuk terjun ke lapangan. Selama masa percobaan, calon PPJ wajib mengikuti pelatihan dan diklat tenaga perawatan jalur kereta api tingkat pelaksana, serta sertifikasi calon pemeriksa jalur dari Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait