Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan rencana kontinjensi harus dilandasi dengan sistem data yang terintegrasi, komunikasi risiko yang efektif, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan.
Kegiatan ini difokuskan untuk menyusun dokumen rencana kontinjensi yang aplikatif dan sesuai dengan kondisi lokal Kabupaten Indramayu, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menghadapi berbagai penyakit menular seperti DBD, TBC, maupun ancaman penyakit baru yang dapat muncul sewaktu-waktu.
Pemkab Indramayu berharap dengan tersusunnya dokumen ini, kesiapan daerah dalam menghadapi krisis kesehatan dapat meningkat secara signifikan. Rencana ini akan menjadi acuan penting untuk respons yang cepat dan terkoordinasi, guna melindungi kesehatan masyarakat secara lebih optimal di masa depan. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
