GARUT, iNewsIndramayu.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan mendorong digitalisasi semua produk budaya di Indonesia. Dalam program yang dijalankan melalui pemajuan kebudayaan ini, para pelaku budaya bersama konten kreator, diharapkan mampu berkolaborasi dengan kecanggihan teknologi masa kini.
Sejalan dengan tujuannya, digitalisasi ini memiliki maksud untuk memajukan produk budaya itu sendiri. Salah satu kecanggihan teknologi lain yang dapat dimanfaatkan secara sederhana dan mudah adalah penyebarluasan melalui penggunaan media sosial.
"Penggunaan teknologi, contoh media sosial untuk kebudayaan masih rendah, karena masih ada anggapan bahwa budaya dan teknologi itu terpisah. Di satu sisi teknologi itu maju atau modern, di sisi lain masyarakat menganggap kebudayaan itu kuno karena bersifat tradisional, padahal budaya dan teknologi bisa dikolaborasikan," ujar Kepala Pokja Pembinaan Lembaga Kebudayaan pada Direktorat Pembinaan Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Wawan Yogaswara, di Garut, Jumat (28/7/2023).
Anggapan tersebut menurut Wawan Yogaswara membuat budaya dan teknologi seolah terpisah dan berbeda. Padahal, penggunaan teknologi dalam setiap kebudayaan yang dimiliki masyarakat dinilai mampu meningkatkan daya guna dari budaya, baik dari sisi penyebarluasan dokumentasi, informasi hingga pengetahuan.
"Latar belakangnya adalah memadukan antara teknologi dengan kebudayaan yang dianggap tradisional. Jadi, banyak pelaku-pelaku budaya ini agak jaga jarak dengan teknologi, umumnya mereka merasa gaptek dan segala macam. Kedepannya tidak begitu lagi, jadi nanti bagaimana caranya budaya dan teknologi bisa bertemu," ungkapnya.
Ide gagasan mengenai digitalisasi budaya menurutnya tidak lain karena kecanggihan teknologi yang mampu mendekatkan siapapun meski terhalang jarak dan waktu.
Dalam kegiatan sosialisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Pemajuan Kebudayaan yang berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni Garut Kamis (27/7/2023) kemarin, terungkap jika sistem informasi saat ini telah mampu membuat banyak orang dari belahan dunia berbeda, bisa berkomunikasi secara langsung tanpa batas.
Editor : Tomi Indra Priyanto