get app
inews
Aa Text
Read Next : Andika Putra Anak Tukang Bangunan di Cirebon Dipanggil Blispi untuk Wakili Indonesia di China

Wow! China Luncurkan Baterai Nuklir Mini yang Bisa Tahan 50 Tahun

Rabu, 17 Januari 2024 | 14:30 WIB
header img
Baterai Nuklir Mini buatan China yang bisa bertahan sampai 50 tahun. (Okezone.com)

BEIJING, iNewsIndramayu.id - Perusahaan teknologi asal China Betavolt meluncurkan baterai mini energi nuklir yang bisa bertahan sampai 50 tahun.

Seperti dilansir dari Unilad, Rabu (17/1/2024), Betavolt BV100 akan menjadi produk pertama yang diluncurkan dengan menggunakan teknologi baterai atom terbaru, yang dibuat menggunakan bahan isotop nikel-63 dan semikonduktor berlian. 

Pihak Betavolt mengatakan, baterai nuklirnya akan menargetkan proyek ruang angkasa, perangkat AI, medis, sistem MEMS, sensor cerdas, drone kecil, dan robot serta dapat digunakan oleh produsen smartphone, sehingga tidak memerlukan pengisian daya. 

Membeli produk elektronik yang dapat digunakan tanpa mengisi daya selama 50 tahun merupakan hal yang luar biasa. Namun BV100, yang sedang dalam tahap uji coba menjelang produksi massal ini, tidak menawarkan baterai atom dengan power besar. 

Baterai 15 x 15 x 5 mm ini hanya menghasilkan 100 mikrowatt pada 3 volt. Perusahaan mengatakan beberapa baterai BV100 dapat digunakan bersama-sama secara seri atau paralel tergantung pada kebutuhan perangkat, dan Betavolt akan meluncurkan baterai atom versi 1 watt pada tahun 2025. 

BV100 baru diklaim sebagai produk disruptif dalam dua hal. Pertama, baterai atom mini yang aman dan bebas perawatan selama 50 tahun merupakan sebuah terobosan.

Kedua, Betavolt mengklaim bahwa mereka adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang memiliki teknologi untuk mengolah bahan semikonduktor berlian berukuran besar, seperti yang digunakan oleh BV100.

Disini perusahaan menggunakan semikonduktor berlian generasi ke-4. Dalam siaran persnya, Betavolt mengatakan baterai atomnya sangat berbeda dari sel listrik serupa yang dikembangkan oleh AS dan Uni Soviet pada tahun 1960an.

Dikatakan bahwa baterai nuklir lama adalah produk yang besar, berbahaya, panas, dan mahal. Misalnya, beberapa baterai atom berteknologi lama menggunakan Plutonium sebagai sumber tenaga radioaktif. 

Sedangkan Betavolt BV100 diklaim aman bagi pengguna dan tidak menimbulkan radiasi meski baterai terkena tembakan atau tusukan. 

Baterai terbaru dikembangkan dari tingkat keamanan yang lebih baik yang berasal dari bahan pilihan. Baterai Betavolt menggunakan isotop nikel-63 sebagai sumber energi, yang terurai menjadi isotop tembaga yang stabil.

Bahan ini, ditambah bahan semikonduktor berlian, membantu BV100 dapat beroperasi secara stabil di lingkungan dengan suhu berkisar antara -60 hingga 120 derajat Celcius, menurut perusahaan tersebut. 

Betavolt mengklaim bahwa teknologi baterai ini “jauh lebih maju” dibandingkan institusi akademis dan komersial Eropa dan Amerika. 

Baterai ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk jaringan listrik, sistem komunikasi, dan perangkat otonom.Oklo berencana untuk mulai memasarkan baterai ini pada tahun 2024. 

Baterai nuklir kecil memiliki potensi untuk merevolusi cara kita menghasilkan dan menggunakan energi. Mereka dapat menyediakan daya yang andal dan berkelanjutan untuk berbagai aplikasi, tanpa emisi gas rumah kaca. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut