7 Juni 1922, Kisah Terbunuhnya Para Sherpa Penanda Kematian Pertama di Gunung Everest

Fani Ferdiansyah
Ilustrasi Gunung Everest. (Instagram/@galihdonikara)

Ia menilai Ekpedisi Kopassus-Indonesia Everest 1997 tidak akan terlaksana jika tubuh para pendaki belum terbiasa dengan suhu dingin dan rendah oksigen. Demi menyukseskan prestasi itu, ia dan 29 orang pendaki melakukan latihan sekaligus seleksi langsung di Gunung Everest. 

"Siapapun diwajibkan untuk melakukan aklimatisasi. Untuk loncatan persiapan tinggal di lokasinya. Jadi mendaki gunung es latihannya di gunung es. Kita selama enam bulan berlatih di gunung es. Dari ketinggian 5.000 ke 6.000 (meter)," kata Galih Donikara, pada MNC Portal Indonesia (MPI) belum lama ini.

Sebelum dikirim ke Himalaya, Galih Donikara beserta ke-29 orang sempat menjalani latihan di training center Mako Kopassus Cijantung, serta sejumlah gunung Indonesia. Saat berada di Himalaya itulah, mereka menjalani seleksi secara langsung. 



Editor : Tomi Indra Priyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network