"Saya juga meminta agar apa yang dibeli tidak merugikan. Misal ada beberapa seperti barang tidak sesuai, kurang tepat waktu, retur kadang-kadang tidak diinformasikan. Kita harap konsumen dan warga Garut terlindungi," ucapnya.
Diskusi yang digelar di Ballroom Hotel Harmoni Garut itu setidaknya dihadiri oleh para pelaku UMKM, akademisi, unsur masyarakat hingga instansi terkait Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Riwud Mujirahayu, mengatakan sektor ekonomi kreatif (ekraf) terus menggeliat dan secara perlahan telah menjadi core ekonomi di Indonesia.
"Presiden Joko Widodo bahkan dalam sambutannya dalam World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali, menyatakan Indonesia akan mengambil peran terdepan dalam membangun ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan sektor ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional," kata Riwud.
Ia menyebut pada 2022 ekonomi kreatif berkontribusi terhadap PDB sebesar Rp1.134,9 triliun, dengan nilai ekspor sebesar USD 27 miliar.
Editor : Tomi Indra Priyanto